Lontong Balap Rajawali

Lontong Balap Rajawali
Jl. Krembangan Timur32A (depan SPBU Rajawali)
Telp.(031) 70093973

Di sini Anda bisa lebih santai. Soalnya kedai dilengkapi dengan kursi dan meja. Jadi tak perlu repot memegang piring saat bersantap. Kedainya punnyaman dan bersih dengan pelayanan yang lumayan cepat. Ada sekitar 30 kursi yang bisa ditempati.

Komposisinya masih berisi lontong, tahu, danlento denagn siraman taoge berkuah manis plus kecap. Tak semanis Lontong Balap di Kranggan. Porsinya pun sedang saja. Lauknya juga berupa Sate Kerang yang manis pedas. Namun Sate Kerang di sini disajikan diikat berisi 10 tusuk. Jadi tak bisa satuan. Tersedia sambal petis untuk penyuka pedas. Di sini Lontong Balap dijual Rp 6 ribu per porsi. Sementara Sate Kerangnya Rp 5 ribu berisi 10 tusuk. Taogenya masih renyah dan tahan lama. Untuk itu digunakan grajen atau serbuk kayu untuk memanaskan kuah taoge. "Jadi panasnya tidak menyebabkan taoge jadi layu," jelas Miranto (32), pengelola kedai ini.

Kedai yang dirintis sejak tahun 1956 ini buka setiap hari sejak pukul 6 pagi hingga 4 sore. Terkadang, pukul 2 pun hidangan sudah ludes. Padahal Miranto menyiapkan tak kurang dari 50 kilogram taoge setiap harinya. Taoge panjang ini khusus di datangkan dari Gresik dan Mojokerto.

Untuk minumnya, tersedia Es Sinom yang segar terbuat dari kunyit. Ada juga Es Beras Kencur dan Es Daun Sirih yang tak kalah segar. Lokasinya di Jl. Krembangan Timur 32A, depan SPBU Rajawali. Selain itu terdapat di Jl. Mayjen Sungkono, Jl. Dupa, Jl. Urip Sumohardjo dan Jembatan Merah II.

Lontong Balap Sumbawa Pojok
Persimpangan Jl. Gubeng dan Jl. Sumbawa (depan Bank BNI)

Inilah salah satu kedai Lontong Balap yang tak kalah kondang. Lokasinya tepat di persimpangan Jl. Gubeng dan Jl. Sumbawa. Persis di depan Bank BNI Gubeng. Maka, tak jarang pula disebut Lontong Balap BNI. Meskipun lebih sederhana ketimbang Rajawali, kedai ini juga menyediakan meja dan kursi bagi pelanggannya. Harganya pun lebih bersahabat. Cukup Rp 4 ribu seporsi.

Komposisinya masih sama, namun sedikit berbeda penyajiannya. Rasa kuah taogenya gurih asin. Tak ada rasa manis. Rupanya memang kuah ini dibuat gurih asin. "Yang suka manis tinggal tambahkan sendiri kecapnya sesuai selera," jelas Ali (45), pengelola kedai.

Lauk pelengkapnya juga Sate Kerang. Namun sate disajikan terpisah dipiring lain dengan tambahan sambal dan kecap. Sambalnya berbeda dengan kedai umumnya yang mengandalkan petis. Rasanya pedas agak asam mirip sambal tomat. "Sambal ini dibuat dari bahan khusus plus campuran tepung singkong," imbuh Ali.

Dalam sehari, kedai ini membutuhkan 60-70 kilogram taoge per hari. Bukan main. Taogenya pun khusus kualitas super dan bersih dari kulit hijaunya. Kedai sederhana ini buka setiap hari sejak pukul 07.30-17.00. Namun khusus hari Sabtu dan Minggu, kedai jauh lebih laris. "Biasanya jam 3 sore dagangan kami sudah habis," imbuh Ali.

Artikel yang berhubungan dengan :



Tidak ada komentar: